Rabu, 25 November 2015

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati muncul disebabkan oleh adanya ciri persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh mahluk hidup. Berdasarkan tingkatannya keanekaragaman hayati terdiri atas :
1. Keanekaragaman hayati tingkat gen
1.    Terdapat pada satu jenis mahluk hidup
2.   Dimunculkan oleh satu sifat beda
3.   Dipengaruhi oleh faktor genetic dan lingkungan
4.   Perbedaan faktor genetic menghasilkan variasi
5.   Adanya perkawinan silang dapat menghasilkan varietas pada satu jenis mahluk hidup
Misalnya        :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung

2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis
1.    Dipengaruhi oleh faktor genetic dan lingkungan
2.   Perbedaan antar jenis mahluk hidup (cth ; kucing dan harimau, terung dan cabe, dll)
Misalnya    :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat
3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
·       Dipengaruhi kondisi faktor abiotik dan biotic (flora dan fauna)
·       Memiliki banyak perbedaan antar komponen yang satu dengan yang lain
·       Contoh adanya ekosistem gurun(padang pasir), sabana dan stepa, hutan basah, hutan hujan tropis (keanekaragamannya tinggi), mangrove(hutan bakau), taiga, tundra(kutub)
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Di beberapa daerah  memiliki flora dan fauna khusus(endemic) seperti badak bercula satu di Ujung Kulon, Cendrawasih di Irian Jaya, Orang Utan di Kalimantan, Harimau di Sumatra, Bunga Rafflesia Arnoldi di Bengkulu, Anggrek Hitam di Kalimantan, Burung Jalak putih di Bali, Elang di Jawa.
Program Pemerintah untuk melestarikan flora dan fauna diantaranya yaitu adanya taman kota, adanya perlindungan insitu(dalam habitatnya, cth : komodo di pulau komodo), perlindungan secara eksitu(diluar habitatnya, cth : kebun raya bogor), adanya cagar alam, suaka marga satwa(perlindungan fauna), hutan lindung dan sebagainya. Adapun beberapa manfaat adanya keanekaragaman hayati yaitu objek wisata, pemenuh kebutuhan hidup manusia (sandang,papan,pangan),
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
merupakan salah satu upaya dalam mengkaji ciri persamaan dan perbedaan suatu mahluk hidup. Kajian ciri persamaan dan perbedaan mahluk hidup meliputi morfologi, anatomi, fisiologi atau biokimia. Adapun tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup terdiri atas :
  • Identifikasi ialah tahapan mengenal ciri dan sifat mahluk hidup dengan mengobservasi struktur, bentuk, warna, ukuran, cara bereproduksi, habitat dan perilakunya.
  • Pengelompokkan merupakan pembagian kelompok berdasarkan ciri persamaan dan perbedaan yang telah teridentifikasi pada suatu mahluk hidup.
  • Pemberian Nama adalah proses labeling yang mengacu terhadap aturan Binomial Nomenklatur yang dicetuskan oleh Carolus Linnaeus
v proses klasifikasi atau mengenali ciri persamaan dan perbedaan suatu mahluk hidup
1.    Kunci determinasi merupakan alat bantu untuk menentukan kedudukan sistematik suatu mahluk hidup yang memuat daftar atau keterangan ciri-ciri mahluk hidup yang dapat diobservasi. 
v manfaat klasifikasi mahluk hidup antara lain sebagai berikut :
1.    Mengenal dan mempelajari suatu mahluk hidup
2.   Mengetahui hubungan kekerabatan antar mahluk hidup
3.   Mengetahui peranan mahluk hidup bagi manusia (bahan pangan, bahan sandang, bahan papan, bahan obat-obatan)
4.   Mengetahui cara menjaga kelestarian mahluk hidup tersebut.
Berdasarkan cara pengelompokkan, klasifikasi mahluk hidup mencakup :
a)       Sistem buatan adalah pengelompokkan mahluk hidup dengan morfologi yang mudah diamati (bentuk dan ukuran).
b)       Sistem alami adalah pengelompokkan mahluk hidup dengan dasar ciri-ciri morfologi,anatomi, fisiologi
c)       Sistem filogenik adalah pengelompokkan mahluk hidup dengan dasar kedekatan hubungan kekerabatan diantara takson(tingkatan) atau memperhatikan persamaan ciri dan derajat perkemabangan takson. Semakin banyak persamaan maka semakin berkerabat. Contoh padi dan rumput, terung dan tomat, kucing dan harimau.
Carolus Linnaeus sebagai pencetus memberikan penamaan suatu mahluk hidup dengan istilah Binomial Nomenklatur (penamaan dengan 2 suku kata). Setiap mahluk hidup dikelompokkan dalam setiap takson (tingkatan kelompok) yang dengan urutan sebagai berikut :
1.    Pada Animalia                         : Kingdom, Phylum, Class, Ordo, Familia, Genus, Species
2.   Pada Plantae                           : Kingdom, Divisio, Class, Ordo, Familia, Genus, Species
Keterangan :           Kingdom: Kerajaan, Phylum : Keluarga besar, Class : kelas, Ordo : bangsa, Familia : suku atau keluarga, Genus : marga, Species :jenis
Beberapa syarat dalam penulisan nama ilmiah menurut Tatanama Binomial Nomenklatur yaitu :
1.    Ditulis tegak diberi garis bawah, contoh Ipoma aquatic
2.   b. Ditulis miring tanpa diberi garis bawah, contoh Ipoma aquatic
3.   Sk I hurup awal capital, suku kata II hurup awal ditulis tidak capital, SK I : Ipoma,   SK II : aquatica
4.   Terdiri dari 2 suku kata, suku kata I menunjukkan genus, suku kata II menunjukkan spesies contoh Ipoma: genus, aquatica : spesies

Sistem Dua Kingdom
§  Dikemukakan oleh Aristoteles
§  Dibagi menjadi 2 kingdom
         1. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
         Ciri–ciri : memiliki dinding sel, berklorofil, mampu berfotosintesis
         2. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
         Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil mampu bergerak bebas
Sistem tiga Kingdom
             •          Dikemukakan oleh Ernst Haeckel
             •          Dibagi menjadi 3 kingdom :
   1. Kingdom Protista
             Ciri : uniseluler atau multiseluler
            2. Kingdom Plantae
             Ciri : autotrof, eukariot multiseluler, reproduksi  dgn spora
          
 3. Kingdom Animalia
              Ciri : heterotrof, eukariot multiseluler.
Sistem empat Kingdom
·       Dikemukakan oleh Herbert Copeland
·       Dibagi menjadi 4 kingdom :
         1. Kingdom Monera, ciri-ciri memiliki inti tanpa
                                 membran inti (prokariotik)
         2. Kingdom Protista, terdiri dari organisme bersel satu
                                 dan bersel banyak
         3. Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan
                                 lumut, tumb. paku, tumbuhan
                                 biji
         4. Kingdom Animalia, terdiri dari semua hewan dari
                                  protozoa sampai chordata

Sistem Klasifikasi 5 kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Monera, Protista, virus)
     Dikemukakan oleh Robert H. Whittaker
1.    Protista meliputi organisme bersel satu dan eukariotik. Contohnya protozoa, alga, dan protista mirip jamur
2.   Monera meliputi organisme prokariotik contohnya bakteri dan ganggang biru
3.   Fungi meliputi organisme eukariotik uniseluler dan multiseluler, tidak berklorofil, tersusun oleh hifa dan berkembang biak dengan spora. Contoh jamur merang, jamur kuping
4.   Plantae meliputi organisme eukariotik multiseluler dan dapat berfotosintesis. Contohnya, Bryophyta (lumut), Pteridophyta (paku), spermatophyta (biji)
5.   Animalia meliputi organisme eukariotik multiseluler, heterotrof dan dapat berpindah tempat. Contohnya Porifera, Coelenterata, Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Hewan vertebrata terbagi menjadi 5 kelas yaitu : pisces(hewan bersirip), Amphibi(hewan 2 alam), Reptil(hewan melata), Aves(hewan berbulu) dan Mamalia(hewan menyusui dan berambut).

Berdasarkan perkembangan teknologi diketemukan mahluk hidup peralihan yaitu Virus, jenis virus pertama kali diketemukan yaitu TMV. Sejalan dengan perkembangan teknologi diketemukan berbagai jenis virus yang secara umum memiliki ciri dapat dikristalkan, mahluk hidup peralihan, bereproduksi pada sel hidup, dan menyerang kekebalan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar