Kamis, 26 November 2015

Kesenjangan Sosial

UNIVERSITAS GUNADARMA

ILMU SOSIAL DASAR

“KESENJANGAN SOSIAL”









“KESENJANGAN SOSIAL”


Menganalisis dan Memberi Pendapat Pada Film Dokumenter







Kelas                              :                            1KA20

Nama Kelompok           :

1.    Devi Herawati                                  11115754
2.    Angga Ramadian                                      10115772
3.    Muhamad Ikhsan Firdaus               14115383
4.    Raka Aditya Manggala                    15115598
5.    Renita Putri Januarita                      15115763
6.    Tiara Azalia Putri                             16115884


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi nilai tugas kelompok isd. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Meti Nurhayati selaku Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.













DAFTAR ISI


Pendahuluan…...………………………………………………………….  5-8
Pembahasan……………………………………………………………….  9-10
Pendapat/tanggapan…………………………………………………. 11-13
Kesimpulan…………………………………………………………………      14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….  15

























PENDAHULUAN

I.                Latar Belakang

Menurut Abad Badruzaman (2009;284) kesenjangan sosial adalah suatu ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat sehingga menjadikan suatu perbedaan yang sangat mecolok. Atau dapat juga diartikan suatu keadaan dimana orang kaya mempunyai kedudukan lebih tinggi dan lebih berkuasa dari pada orang miskin.

Kesenjangan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan takdir atau mereka mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya etos kerja. Inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari :
a) Kemiskinan itu sendiri
b) Kelemahan fisik
c) Keterasingan atau kadar isolasi
d) Kerentaan
e) Ketidakberdayaan
Beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah :
a. Fatalisme
b. Rendahnya tingkat aspirasi
c. Rendahnya kemauan mengejar sasaran
d. Kurang melihat kemajuan pribadi
e. Perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan
f. Perasaan untuk selalu gagal
g. Perasaan menilai diri sendiri negative
h. Pilihan sebagai posisi pekerja kasar
i. Tingkat kompromis yang menyedihkan.
Menurut Damanhuri dalam buku Demokrasi dan Kemiskinan (2008;20), definisi tentang kemiskinan memang sangat beragam. Kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan meningkatkan kualitas hidupnya. Beberapa pengertian lainnya memasukkan unsur sosial dan moral sebagai variabelnya. Secara structural, kemiskinan dapat dimaknai sebagai kondisi yang tercipta akibat ketimpangan kepemilikan modal dan alat produksi. Kemiskinan di sini diartikan sebagai ketidakberdayaan sekelompok masyarakat atas syistem pemerintahan yang tereksploitasi.
Hal ini menggambarkan bahwa kemiskinan adalah sebagai suatu kondisi dari pola hidup, budaya dan pola-pola interaksinya bukanlah sesuatu yang terberi, namun tercipta karena adanya peran struktur yang menindas. Seseorang menjadi miskin bukan karena malas, bodoh dan atau tidak punya etos kerja yang tinggi, tetapi lebih karena terdapat struktur sosial yang timpang. Perspektif ini lebih dikenal sebagai kemiskinan struktural.

Golongan kaum miskin struktural ini terdiri dari :
a. Para petani yang tidak memiliki tanah sendiri
b. Petani yang tanah miliknya begitu kecil sehingga
    hasilnya tidak cukup untuk memberi makan kepada
    dirinya sendiri dan keluarganya
c. Kaum buruh yang tidak terpelajar dan tidak terlatih
    (unskilled labourerds)
d. Para pengusaha tanpa modal dan tanpa fasilitas dari
    pemerintah (golongan ekonomi lemah).





Pemerintah yang masih berkata bahwa kemiskinan adalah fenomena sosial sebenarnya berupaya berkelit dari tugasnya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap masalah kemiskinan. Pernyataan yang selalu diulang adalah bahwa kemiskinan terlalu kompleks untuk diselesaikan dalam waktu singkat dan bahwa kemiskinan adalah masalah bersama. Sehingga rakyat lupa bahwa kemiskinan bukan fenomena structural.
Menurut Breman (1985;166) menggambarkan bahwa bagi yang miskin “jalan ke atas sering kali dirintangi”, sedangkan: “jalan menuju ke bawah terlalu mudah dilalui”. Dengan kata lain, gejala kesenjangan sosial dan kemampuan kemiskinan lebih disebabkan adanya himpitan structural. Tatanan ekonomi dan model pembangunan yang selalu berubah tetap menempatkan rakyat sebagai korban. Sebagian besar kaum miskin adalah orang yang senantiasa bekerja keras, mempunyai aspirasi tentang kehidupan yang baik dan mempunyai motivasi untuk memperbaiki kehidupan mereka. Mereka mampu menciptakan pemenuhan tutuntan kehidupan mereka.
Setiap saat orang miskin berusaha memperbaiki kehidupan dengan cara bersalin dan satu usaha ke usaha lain dan tidak mengenal putus asa. Kemiskinan kronis menyebabkan mereka mudah ditaklukkan dan dituntun untuk mengikuti kepentingan dan kemauan elit penguasa dan pengusaha. Apalagi tatanan politik dan ekonomi dikuasai oleh elit penguasa dan pengusaha.








2. Lapangan Pekerjaan
Kurangnya lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan dan merupakan pekerjaan bagi pemerintah saat ini serta menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih.

Faktor-faktor penyebab pengangguran di Indonesia :
a. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan
    kerja
b. Kelebihan penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja
     dengan pengusaha
d. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha Kesenjangan
    sosial semakin hari semakin memprihatinkan, khususnya
    di lingkungan perkotaan. Memang benar jika dikatakan
    bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin
    miskin. Hal ini jelas-jelas mencederai rasa keadilan serta
    bertolak belakang dengan kebersamaan dan kesetaraan
    sosial.

Selain itu, kesenjangan sosial tidak sesuai dengan pancasila sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dalam kenyataan di sekitar kita, kesenjangan sosial membawa dampak negatif kepada masyarakat.


Akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah :
a. Melemahnya wirausaha Kesenjangan sosial menjadi
      penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur
      keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan
      penghancur semangat untuk mengembangkan usaha
      untuk lebih maju. Hal ini dikarenakan seorang wirausaha
      selalu di anggap remeh.
b. Terjadi kriminalitas Banyak rakyat miskin yang terpaksa
     menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang,
     seperti mencopet, mencuri, judi, dll.

Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah-kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia :

a. Mengutamakan pendidikan
    Pendidikan merupakan salah satu syarat utama untuk bisa
    menjadikan negara ini lebih maju dalam segala hal.
    Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kecil
    kemungkinan terjadinya kesenjangan sosial.Oleh
    karenanya pemerintah wajib mengutamakan pendidikan
    dalam segala hal sehingga setiap warga negara
    mempunyai kesempatan yang sama dalam memperoleh
    pendidikan.Hal tersebut dapat dilakukan seperti :
    pemberian beasiswa,menambah anggaran pendidikan
    pada APBN.

b. Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis Kemiskinan
   Pemerintah dapat mengupayakan hal tersebut dengan berbagai cara berikut antara lain : mengadakan proyek padat karya,mendirikan lebih banyak ukm-ukm, memberlakukan inpres desa tertinggal.

c. Meminimalis KKN dan memberantas korupsi Dalam Upaya
   Meningkatan Kesejahteraan Masyarakat
   Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang
   bertugas memberantas (KKN) di Indonesia. Indonesia telah
   mulai berbenah diri namun dalam beberapa kasus soal
   korupsi KPK dinilai masih tebang pilih dalam menindak
   masalah korupsi. Misalnya kasus tentang bank century
   belum menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri
   kasus itu. Pemerintah harus selalu berbenah diri karena
   dengan meminimaliskan (KKN) yang terjadi mampu
   meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan dana
   yang ada.

d. Meningkatkan syistem keadilan di Indonesia serta
      melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia
      hukum.
       Sistem keadilan di Indonesia memang bisa dibilang tidak
      berjalan dengan semestinya. Hal ini dapat kita lihat
      dengan kontrasnya kehidupan antara “Si Kaya dan “Si
      Miskin”.
      Sebagai contoh kehidupan para koruptor di
      balik jeruji besi ketika mereka telah terbukti menjadi
      tersangka. Para koruptor dapat dengan mudah keluar
      masuk penjara untuk berlibur ke luar negeri hanya untuk
      berfoya-foya. Berbeda dengan kehidupan si miskin yang
      berprofesi sebagai pengamen misalnya. Mereka bekerja
      dengan dari pagi hingga larut malam dan bermodalkan
      suara hanya dibayar tak kurang dari 200 ribu perharinya.
      Apabila sistem keadilan sudah terlaksana dengan benar,
      maka kecil kemungkinan terjadi kontras antara si kaya
      dan miskin. Dan jika kontrasnya itu perlahan hilang,
      maka kesenjangan sosial pun tidak akan terjadi lagi.



                                                                               II.        PEMBAHASAN

2.1 Mengenai isi Film




“Kami memilih mengangkat masalah ini karna, kejadian sosial ini sudah berlangsung sangat lama di indonesia bahkan beberapa negara lain di dunia  juga merupakan kejadian umum disekitar kita”



·         Point 1

Menurut saya, kesenjangan sosial bukanlah hal yang mudah dan cepat untuk ditangani oleh pemerintah. Karena kesenjangan sosial tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja. Saat ini, rata-rata kesenjangan sosial terjadi karena kurangnya pendidikan di kalangan masyarakat kalangan bawah yang menyebabkan mereka tidak mampu bekerja di tempat yang mampu memberikan upah yang cukup, sehingga pada akhirnya mereka memilih untuk menjadi pengemis.
Ketidakrataan pada pemberian sekolah gratis di daerah-daerah masyarakat kalangan bawah merupakan salah satu penyebab banyaknya masyarakat Indonesia yang kurang dalam hal pendidikan.
Namun dengan menjadi pengemis bukanlah solusi atau cara yang tepat dalam menghidupi kebutuhan sehari-hari. Selagi diri mampu untuk melakukan pekerjaan tanpa harus meminta-minta belas kasihan kepada orang lain harusnya hal itu dilakukan. Dengan mengambil barang-barang bekas di jalanan ataupun tempat lain lalu menjual itupun sudah termasuk pekerjaan mulia selagi tidak mencuri.
Apabila diri memang sudah lansia dan tidak memiliki tenaga untuk bekerja dan tidak memiliki sanak saudara lagi maka lebih baik menurut saya dimasukkan ke tempat panti pengasuhan khusus lansia.
Disamping relawan baik hati yang mau memberikan rezekinya untuk para lansia di tempat pengasuhan, pemerintah pun seharusnya menyediakan tempat-tempat pengasuhan bagi para lansia yang sudah tidak memiliki sanak saudara dan tempat tinggal yang layak, disamping saat ini pemerintah saat ini sudah mulai mengeluarkan berbagai bantuan berupa uang kepada masyarakat kalangan bawah.
Karena kesenjangan ini memilik beberapa dampak negatif selain banyaknya gelandangan yang menempati diri di pinggir jalan, kriminalitas pun semakin tinggi karena kesenjangan sosial. Untuk itu pemerintah harus segera memperhatikan kesenjangan sosial masyarakat Indonesia ini dan mengambil tindakan.


·         Point 2

Menurut saya, kesenjangan sosial di Indonesia ini adalah hal yang cukup sulit untuk di tangani pemerintah. Karena, seperti yang di katakan pendapat sebelumnya, Kesenjangan sosial penyebabnya bukan dari satu faktor.
Kurangnya pendidikan yang di dapat serta lapangan pekerjaan yang membutuhkan lulusan pendidikan tinggi, menyulitkan masyarakat untuk mendapat pekerjaan. Seharusnya, pemerintah lebih memperhatikan orang-orang yang memiliki pendidikan rendah yang sulit mendapat pekerjaan agar memiliki penghasilan yang layak.
Misalnya dengan memberikan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya dan memberikan pelaatihan lalu orang-orang yang ikut pelatihan tersebut dapat langsung bekerja. Sebenarnya hal itu kembali ke diri masing-masing orang tersebut. Jika mereka memiliki keinginan dan kemauan yang kuat, mereka akan berfikir lagi jika mau menjadi pengemis, pengamen dan gelandangan.
Jadi,disamping usaha pemerintah yang terus melawan kesenjangan sosial, warganya pun harus ada kemauan untuk merubah hidup mereka menjadi lebih  baik. Jadi, jika kedua faktor tersebut dapat berjalan dengan baik dan serasi. Maka di indonesia tidak akan ada kesenjangan sosial lagi.



    2.2 Rencana Pemerintah tahun 201


Namun yang mengejutkan, jumlah orang miskin di era kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kala justru semakin banyak. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2015 mencapai 28,59 juta jiwa atau sebesar 11,22 persen. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2014, maka selama enam bulan tersebut terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin sebesar 860.000 orang.

Bekas staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang ekonomi, Firmanza yakin jika angka di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meningkat. Pasalnya, menurut data BPS pada Maret 2015, jumlah kemiskinan di Indonesia meningkat dari 10,96% menjadi 11,22%.
“Law grinds the poor, and rich men rule the law.”
- Oliver Goldsmith

’’Ini menjelaskan bagaimana dinamika kemiskinan ini tidak akan ada akhirnya, karna hukum masih diberlakukan untuk hanya melindungi suatu kelompok atau golongan tertentu”

“When the rich wage war, it’s the poor who die.”
- Jean Paul Sartre

“Ini adalah masalah klasik dimana para penguasa sibuk memperebutkan kekuasaan dan memendam hartanya sedangkan sang miskin jatuh terinjak karna hak mereka yang diambil secara paksa.”


KESIMPULAN


Kesenjangan sosial sangat erat hubungannya dengan aspek ekonomi. Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang mendominasi terjadinya kesenjangan sosial. Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial.Banyak orang menganngap bahwa kemiskinan merupakan suratan takdir yang disebabkan oleh sifat malas, tidak kreatif dan etos kerja rendah.
Pada dasarnya inti kemiskinan itu terletak pada kondisi yang disebut perangkap kemiskinan,yang terdiri dari : kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, keterasingan / kadar isolasi, kerentaaan, ketidakberdayaan.
Sedangkan beberapa ciri budaya kemiskinan antara lain seperti : fatalisme, rendahnya tingkat aspirasi, rendahanya kemauan mengejar sasaran,kurang melihat kemajuan pribadi, perasaan ketidakberdayaan / ketidakmampuan, perasaan untuk selalau gagal, perasaaan menilai diri sendiri negatif, pilihan sebagai posisi pekerja kasar, tingkat kompronis yang menyedihkan.
Selain kemiskinan penyebab kesenjangan sosial yang terjadi dari aspek ekonomi adalah kurangnya lapangan pekerjaaan. Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan menyebabkan perekonomian masyarakat bawah semakin rapuh. Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih.
Adapun faktor - faktor penyebab pengangguran itu sendiri antara lain seperti :

a. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
b. Kelebihan penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja
    dengan pengusaha
d. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha


SARAN


Dengan banyaknya permasalahan yang terjadi akibat dari kesenjangan sosial maka peran pemerintah sangat diharapkan untuk dapat memberantas kesenjangan sosial ini. Pemerintah harus lebih bisa menegakkan hukum yang berlaku diatas segala-galanya. Pandangan tentang kinerja pemerintah harus terus ditingkatkan lagi, dan benar-benar memperhatikan kondisi kesenjangan di lingkungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Partisipasi masyarakat diperlukan supaya keadilan dan kesejahteraan bisa terwujud. Hal itu merupakan tanggung jawab kita bersama yang harus dimulai dari diri kita sendiri untuk bisa peduli dengan sesama.



DAFTAR PUSTAKA


http://download.portalgaruda.org/article.php?article=92887&val=4997
https://www.youtube.com/watch?v=Kx2QBrmUth0
http://melisa-rosalia.blogspot.co.id/2013/05/kesenjangan-sosial-mempengaruhi.html
http://www.kaskus.co.id/thread/5609e9ff1ee5df27358b4567/kemampuan-jokowi-tekan-angka-kemiskinan-diragukan/
http://jbrcommunity.org/topic/8924-5-fakta-orang-miskin-makin-banyak-di-era-jokowi/
https://assafisgoma.wordpress.com/2014/11/16/kesenjangan-sosial/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar