Sabtu, 29 Oktober 2016

Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Berikut ini, beberapa pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli :

  • G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

  • Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

  • Horold dan Cyril O'Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  1. Pengambilan keputusan terprogram : Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Misalkan : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang, dan lain-lain.

  1. Pengambilan keputusan tidak terprogram : menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah – masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem informasi. Misalkan : Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terprogram. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.

Setiap kita hendak membuat keputusan, kita akan berada pada salah satu kondisi dari beberapa kondisi yang disebutkan di bawah ini: 
  1. Kondisi kepastian (certainty). Kondisi ini adalah kondisi dimana pada saat kita membuat keputusan,  kita memiliki informasi yang lengkap tentang  masalah yang dihadapi. Kita memiliki cukup informasi yang diperlukan untuk menjadi dasar keputusan. Kita juga mengetahui dengan pasti dampak yang akan terjadi dari keputusan yang akan kita ambil. Melanjutkan contoh tentang travelling, maka keputusan yang kita buat terkait kemana kita akan pergi, kapan kita akan berangkat dan dengan apa kita akan berangkat akan berada pada kondisi kepastian bila kita memiliki informasi yang lengkap dan akurat misalnya tentang jarak dan waktu tempuh, kondisi jalan, kondisi lalu lintas, ketersediaan angkutan, ongkos perjalanan, dll yang relevan.

  1. Kondisi ketidakpastian (uncertainty). Dikatakan keputusan diambil dalam kondisi ketidakpastian bila kita tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai maslah yang dihadapi dan informasi lain yang relevan mengenai alternatif-alternatif pilihan yang ada serta tidak mengetahui probabilitas bahkan mungkin tidak mengetahui dengan pasti kemungkinan hasil-hasilnya. Kondisi-kondisi ketidakpastian pada umumnya adalah keputusan-keputusan kritis. Keputusan dalam kondisi ketidakpastian biasanya menyangkut masalah-masalah yang tidak rutin atau tidak terstruktur.



Berikut ini adalah 6 cara mengambil keputusan yang tepat secara sistematis:

1. Tetapkan sasaranmu (set your goals)
Langkah pertama tentu saja kamu harus mengetahui dengan jelas masalah apa yang sedang kamu hadapi. Kamu juga harus memiliki tujuan dan hasil yang ingin dicapai setelah kamu mengambil keputusan. Secara umum ada 2 jenis keputusan:
Keputusan ya atau tidak. Contohnya haruskah kamu membeli mobil atau haruskah kamu berganti pekerjaan.
Memilih dari pilihan yang ada. Contohnya mobil jenis apa yang akan kamu beli atau pekerjaan apa yang terbaik buat kamu. 
Ini permulaan yang penting karena tujuan akhir akan mempengaruhi caramu dalam bertindak dan berpikir. Berikan tenggat waktu (deadline) kapan kamu harus mengambil keputusan untuk memastikan kamu tidak terlalu lama fokus di satu masalah tanpa memperdulikan masalah yang lain.

2. Cari informasi yang tepat
Informasi adalah kunci untuk mengambil keputusan yang benar. Carilah fakta dan opini yang mendukung keputusanmu. Lakukanlah observasi, interview, survey, membaca literatur, atau meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan informasi baik yang subyektif maupun obyektif. Tapi ingat, jangan sampai mencari suatu informasi pada orang yang salah atau meminta sarat dari orang yang tidak berpengalaman misalnya meminta pendapat tentang cara mengatur keuangan dari orang yang memiliki utang yang banyak atau cara menurunkan berat badan yang tepat dari orang yang kelebihan berat badan. Hal-hal semacam itu kadang tidak diperhatikan yang membuat informasi atau saran yang kamu dapat tidak benar.

3. Mencari opsi dan kemungkinan yang ada dari berbagai sudut pkitang
Dalam mengambil keputusan, kamu harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada terutama apabila keputusan yang kamu ambil adalah suatu keputusan yang besar. Jelajahi setiap perspektif yang berbeda, jangan batasi dirimu oleh sesuatu yang sudah tersedia atau sesuatu yang sudah ada di pikiranmu. Berpikir out-of-the-box awalnya pasti tampak tidak relevan atau tidak sesuai dengan situasi yang ada, namun justru solusi sering muncul dari ide-ide semacam itu. Tapi, tentu saja berbagai kemungkinan itu harus didukung oleh fakta dan riset yang benar.

4. Menganalisis tiap kelebihan dan kekurangan opsi yang akan kamu ambil
Gunakan logika dan akal sehatmu untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan atau keuntungan dan kelemahan dari setiap opsi yang ada. Apa keputusan ini masuk akal? Jika ya, mengapa, jika tidak, mengapa tidak? Apa resiko dari keputusan ini? Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko yang ada? Tanyalah pertanyaan-pertanyaan itu pada dirimu sendiri. 

5. Jangan mencoba untuk sempurna

Banyak orang menunda-nunda keputusan karena takut salah. Pertama-tama kamu harus tahu bahwa, manusia tidak ada yang sempurna, bahkan seorang pemimpin yang berpengalaman kadang membuat kesalahan. Kedua, meskipun kamu membuat kesalahan, kamu bisa belajar banyak dari kesalahanmu dan itu adalah pengalaman yang sangat berharga




Sumber :

1 komentar: